-->

Asal Muasal Indonesia disebut Negara +62

Psikologer.com - Ketika kita bermain sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp kita sering melihat status atau story teman kita atau orang lain yang membuat candaan tentang nama lain Indonesia yaitu Negara +62. Sebenarnya mengapa Indonesia disebut-sebut netizen sebagai Negara +62 dan Penduduknya disebut warga +62 ?
Jadi +62 adalah kode telepon Negara Indonesia di Internasional yang sudah ditetapkan International Telephone Union (ITU). Kode tersebut dibuat agar kita yang berada di Indonesia bisa berkomunikasi dengan penduduk di Negara lain. Contohnya yaitu jika ada saudara kita tinggal di Malaysia dan ingin menelpon kita yang berada di Indonesia, maka saudara kita harus memasukkan kode +62 agar sambungan teleponnya tertuju ke Indonesia.

Angka 6 di digit pertama sebagai penanda regional Asia Tenggara dan Australia. Lalu digit keduanya adalah urutan dalam regional tiap negara tersebut.

Setiap negara memiliki kode telepon yang masing-masing berbeda, contohnya yaitu Singapura yang berkode +65, Malaysia yang berkode +60, Amerika Serikat berkode +1, Tiongkok berkode +86, Arab Saudi berkode +966, Jerman berkode +49 dan lain-lain.

Ketika kita berkomunikasi ke luar negeri contohnya ketika ingin berkomunikasi dengan orang Amerika, maka kita harus mengetikkan +1 diawal lalu ditambahkan dengan nomor teleponnya agar sambungan komunikasi kita tertuju ke Amerika.

Dan juga ketika kita berkomunikasi sesama daerah yang masih berada dalam kawasan Indonesia, kita boleh menekan angka +62 atau angka 0 saja diawal.

Nah, karena netizen Indonesia terlalu bar-bar, sampai-sampai kode telepon negara pun dijadikan canda tawa. Contohnya gini "huhh, ada-ada saja kelakuan warga +62". Padanan kata +62 sering saya temukan di Instagram karena kelakuan netizen Indonesia yang unik, misalnya ada anak SD naik ke tower karena cintanya ditolak. Komentar netizen Indonesia begini "kelakuan warga +62 begini nih"







1 Response to "Asal Muasal Indonesia disebut Negara +62"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel