(AADC) Ada Apa Dibalik Corona ?
Oleh: Nasir Ahmad Khan Saragih
Corona virus tidak mengenal negara, agama, ras atau budaya. Ia menyerang siapa saja. Ia juga bukan untuk menyerang negara China saja. Cepat atau lambat, semua bisa terkena virus ini. Biasakan hidup sehat dan hindari hal hal yang bisa membuat diri anda terjangkit.
Teman teman sekalian, belakangan hari ini kita terlalu khawatir memikirkan virus pada kesehatan kita, namun kali ini penulis akan memberitahu kepada teman semua, virus Corona bukan berdampak pada kesehatan saja, pada segi ekonomi juga dan paling penting pada psikologi kita juga berdampak pesat.
Apa saja sih dampak virus Corona pada ekonomi di Indonesia ?
Virus Corona menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekspor kita. Sebab, demand menurun, impor permintaan domestik melemah dan ekspor melemah. Ekspor masih banyak produk bahan baku impor jadi melemah. Apalagi khusus teman-teman para investor, pasti merasakan merosotnya harga saham. Menurut hemat penulis, virus Corona ini melebihi perang dagang dampaknya ! Secara garis besar saja nih, pendapatan negara kita dari turis asing yang berkunjung ke Indonesia, semenjak terjadinya larangan sementara kepada turis asing menyebabkan berkurangnya turis masuk ke negara kita. Nah itu apabila di tinjau dari segi ekonominya.
Tetapi ada sesuatu yang sangat ganjal dalam pemikiran saya, yaitu seperti ada phobia tersendiri terhadap virus Corona ini. Saya melihat dari kacamata saya seperti penggiringan opini publik supaya kita takut, seolah-olah ada ancaman yang besar ketika kita beraktivitas lebih seperti biasanya, ingat bro kita alumni 2012 hehehe begitulah meme yang paling banyak saya lihat.
Rasa ketakutan kita terhadap Corona melebihi rasa takut kepada Tuhan. Kita seakan tidak percaya dengan kuasa Tuhan yang mengatur segalanya dalam hidup. Ingat teman-teman segala sesuatu sudah diatur oleh tuhan, baik jodoh, maut, dan rezeki itu kehendak Tuhan yang atur. Ketika kamu tidak menerima yang baik dari Tuhan, berarti kamu susah diatur oleh Tuhan.
Ada juga kejadian yang lebih buruk dari virus Corona, yaitu berjual masker dengan harga yang melambung tinggi, memang kebiasaan mungkin yah, mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Teman-teman saya cuma ingin katakan, kematian bukan datang hanya dari Corona saja. Kematian bisa datang kapan saja, kita tinggal menunggu waktunya saja. Jangan takut dengan corona, mungkin saja kamu bisa mati karena sakit gatal-gatal atau bisulan yang kadang disepelekan. Ingat masalah hidup dan mati Tuhan yang atur, bukan virus dari Wuhan. Beberapa kasus di tv juga menayangkan tentang situasi sekaligus himbauan doang kok, kamu percaya Tuhan semuanya pasti aman bro.
Kamu dekatkan diri pada Tuhan, jangan takut dan jangan panik. Kamu boleh mencegahnya namun kamu jangan terlalu berlebih-lebihan dalam hal kepanikan. Saya melihat ada kepanikan level tinggi terhadap orang-orang disekitar saya mengenai virus Corona tersebut. Lakukan aja, budayakan hidup sehat, bersih dan perbanyak berwudhu. Banyak pakar mengatakan wudhu adalah obat yang paling ampuh untuk mencegahnya.
Demikian tulisan ini saya sajikan kepada kita semua, karena melihat kondisi yang ada sangat kurang baik, ada kekhawatiran tersendiri sampai lupa untuk memperbaiki diri. Mati itu sudah ketetapan, cepat atau lambat kematian itu akan datang.
Corona virus tidak mengenal negara, agama, ras atau budaya. Ia menyerang siapa saja. Ia juga bukan untuk menyerang negara China saja. Cepat atau lambat, semua bisa terkena virus ini. Biasakan hidup sehat dan hindari hal hal yang bisa membuat diri anda terjangkit.
Teman teman sekalian, belakangan hari ini kita terlalu khawatir memikirkan virus pada kesehatan kita, namun kali ini penulis akan memberitahu kepada teman semua, virus Corona bukan berdampak pada kesehatan saja, pada segi ekonomi juga dan paling penting pada psikologi kita juga berdampak pesat.
Apa saja sih dampak virus Corona pada ekonomi di Indonesia ?
Virus Corona menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekspor kita. Sebab, demand menurun, impor permintaan domestik melemah dan ekspor melemah. Ekspor masih banyak produk bahan baku impor jadi melemah. Apalagi khusus teman-teman para investor, pasti merasakan merosotnya harga saham. Menurut hemat penulis, virus Corona ini melebihi perang dagang dampaknya ! Secara garis besar saja nih, pendapatan negara kita dari turis asing yang berkunjung ke Indonesia, semenjak terjadinya larangan sementara kepada turis asing menyebabkan berkurangnya turis masuk ke negara kita. Nah itu apabila di tinjau dari segi ekonominya.
Tetapi ada sesuatu yang sangat ganjal dalam pemikiran saya, yaitu seperti ada phobia tersendiri terhadap virus Corona ini. Saya melihat dari kacamata saya seperti penggiringan opini publik supaya kita takut, seolah-olah ada ancaman yang besar ketika kita beraktivitas lebih seperti biasanya, ingat bro kita alumni 2012 hehehe begitulah meme yang paling banyak saya lihat.
Rasa ketakutan kita terhadap Corona melebihi rasa takut kepada Tuhan. Kita seakan tidak percaya dengan kuasa Tuhan yang mengatur segalanya dalam hidup. Ingat teman-teman segala sesuatu sudah diatur oleh tuhan, baik jodoh, maut, dan rezeki itu kehendak Tuhan yang atur. Ketika kamu tidak menerima yang baik dari Tuhan, berarti kamu susah diatur oleh Tuhan.
Ada juga kejadian yang lebih buruk dari virus Corona, yaitu berjual masker dengan harga yang melambung tinggi, memang kebiasaan mungkin yah, mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Teman-teman saya cuma ingin katakan, kematian bukan datang hanya dari Corona saja. Kematian bisa datang kapan saja, kita tinggal menunggu waktunya saja. Jangan takut dengan corona, mungkin saja kamu bisa mati karena sakit gatal-gatal atau bisulan yang kadang disepelekan. Ingat masalah hidup dan mati Tuhan yang atur, bukan virus dari Wuhan. Beberapa kasus di tv juga menayangkan tentang situasi sekaligus himbauan doang kok, kamu percaya Tuhan semuanya pasti aman bro.
Kamu dekatkan diri pada Tuhan, jangan takut dan jangan panik. Kamu boleh mencegahnya namun kamu jangan terlalu berlebih-lebihan dalam hal kepanikan. Saya melihat ada kepanikan level tinggi terhadap orang-orang disekitar saya mengenai virus Corona tersebut. Lakukan aja, budayakan hidup sehat, bersih dan perbanyak berwudhu. Banyak pakar mengatakan wudhu adalah obat yang paling ampuh untuk mencegahnya.
Demikian tulisan ini saya sajikan kepada kita semua, karena melihat kondisi yang ada sangat kurang baik, ada kekhawatiran tersendiri sampai lupa untuk memperbaiki diri. Mati itu sudah ketetapan, cepat atau lambat kematian itu akan datang.
"Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan"
Sudjiwo Tedjo
Maa Shaa Allaah
BalasHapus