Aku Mau Jadi Apa Setelah Wisuda ?
Oleh: Nasir Ahmad Khan Saragih
Didalam kehidupan sebagai bentuk makhluk sosial, kita adalah makhluk yang membutuhkan sosial dengan satu dan yang lain. Merujuk kepada wawancara dengan salah satu tokoh adat bapak Syawaluddin Siregar mengatakan bahwasanya makhluk sosial adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dengan makhluk sosial lain dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Artinya disini perlunya pendekatan secara intens untuk menghasilkan komunikasi yang baik pastinya. Kali ini saya angkat bicara tentang beberapa permasalahan mengenai tamat kuliah mau jadi apa ? Aku mau kerja dimana ? Kalau menurut saya sebenarnya itu tidak menjadi masalah dalam kehidupan, yang perlu kamu tanamkan sebenarnya adalah aku bisa apa ? Stigma pemikiran hari ini yang kita bangun mengatakan bahwasanya tamat kuliah aku harus kerja karena aku merupakan fresh graduated. Ditanya tentang skill nol besar.
Kamu kalau mau kerja harus melihat dengan kualitas dirimu dong, supaya tidak memberikan kesan buruk pada dirimu, orang tuamu , keluargamu dan orang disekelilingmu. Sebenarnya hidup ini soal bergerak atau tergantikan. Ada milyaran orang di dunia ini, kalau kamu gak punya karya buat dibawa tampil di depan, kamu bakal tergantikan ke belakang. Benar nggak ? karena cinta harus selaras dengan logika, maka pastikan saat kamu menyukai perempuan kamu sudah punya uang sendiri untuk melamarnya. Tak perlu muluk-muluk, pilih yang siap menerima keadaanmu sampai tua, artinya kamu disuruh untuk lebih serius dan fokus. Bermain asmara saat belum siap bisa merusak hati, pikiran, semangat dan nama baik.
Ekspektasi bisa membunuh, mending tidak berekspektasi. Hidup ini yang penting jalani dan terus perjuangkan mimpi-mimpimu. Banyak orang yang menyuruhmu untuk mencoba dan berjuang, sama banyaknya dengan orang yang menertawakanmu saat kamu gagal. Kurangi nakal, perbaiki ibadah, karena banyak hal yang paling sia-sia dalam hidup, termasuk ini: main game online secara berlebihan sampai lupa waktu, stalk ig mantan, dan ngomongin kejelekan orang lain.
Bisa berteman dengan semua orang, tapi jangan harap bisa disukai oleh semua orang. Yang penting berbuat baik terhadap semua orang. Nama almamatermu gak penting-penting amat, yang penting sikap dan keahlianmu. Karena itu menggambarkan kamu orang terdidik atau tidak. Boleh berprofesi sebagai apa saja, asal jangan meninggalkan hobi dan bakatmu. Berorganisasi, bermasyarakat, berkarya adalah kebutuhan hakiki yang akan terus mengasah jiwamu biar kamu gak kayak robot. Letakkan ketaatan dan rasa cinta pada Tuhan dan orang tua melebihi segalanya. Nanti juga kamu paham kenapa. Saat kamu belajar atau mulai meniti karir dan bertumbuh, kamu harus ingat bahwa orang tuamu juga makin tua, jangan lupa selalu meluangkan waktu merawat mereka selagi masih hidup. Karena teman ketawa banyak namun teman menangis itu sedikit. Melihat teman gagal memang sedih rasanya, tapi lebih sedih saat melihat temanmu sukses dan kamu masih gitu-gitu aja dan tidak ada perkembangan dalam kehidupanmu sama sekali. Tapi kabarnya ada yang lebih menyedihkan, yaitu saat kamu di puncak kesuksesan tapi kamu justru tidak melihat teman-temanmu.
Tidak semua omongan orang perlu kamu dengar. Ada kalanya kita harus bisa menutup telinga dengan santun, karena opini orang lain tentangmu tidak menentukan masa depanmu. Teman-teman semuanya lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Berkontribusilah walaupun itu kecil karena ketika kamu mati kelak orang tak akan mengingat seberapa banyak hartamu, namun orang akan kenang apa yang kamu berikan dan tanam selama kamu hidup.
Perbaiki niatmu, selamat datang di universitas kehidupan dengan fakultas alam raya. Selamat bergelut dengan dinamika kehidupan.
Didalam kehidupan sebagai bentuk makhluk sosial, kita adalah makhluk yang membutuhkan sosial dengan satu dan yang lain. Merujuk kepada wawancara dengan salah satu tokoh adat bapak Syawaluddin Siregar mengatakan bahwasanya makhluk sosial adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dengan makhluk sosial lain dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Artinya disini perlunya pendekatan secara intens untuk menghasilkan komunikasi yang baik pastinya. Kali ini saya angkat bicara tentang beberapa permasalahan mengenai tamat kuliah mau jadi apa ? Aku mau kerja dimana ? Kalau menurut saya sebenarnya itu tidak menjadi masalah dalam kehidupan, yang perlu kamu tanamkan sebenarnya adalah aku bisa apa ? Stigma pemikiran hari ini yang kita bangun mengatakan bahwasanya tamat kuliah aku harus kerja karena aku merupakan fresh graduated. Ditanya tentang skill nol besar.
Kamu kalau mau kerja harus melihat dengan kualitas dirimu dong, supaya tidak memberikan kesan buruk pada dirimu, orang tuamu , keluargamu dan orang disekelilingmu. Sebenarnya hidup ini soal bergerak atau tergantikan. Ada milyaran orang di dunia ini, kalau kamu gak punya karya buat dibawa tampil di depan, kamu bakal tergantikan ke belakang. Benar nggak ? karena cinta harus selaras dengan logika, maka pastikan saat kamu menyukai perempuan kamu sudah punya uang sendiri untuk melamarnya. Tak perlu muluk-muluk, pilih yang siap menerima keadaanmu sampai tua, artinya kamu disuruh untuk lebih serius dan fokus. Bermain asmara saat belum siap bisa merusak hati, pikiran, semangat dan nama baik.
Ekspektasi bisa membunuh, mending tidak berekspektasi. Hidup ini yang penting jalani dan terus perjuangkan mimpi-mimpimu. Banyak orang yang menyuruhmu untuk mencoba dan berjuang, sama banyaknya dengan orang yang menertawakanmu saat kamu gagal. Kurangi nakal, perbaiki ibadah, karena banyak hal yang paling sia-sia dalam hidup, termasuk ini: main game online secara berlebihan sampai lupa waktu, stalk ig mantan, dan ngomongin kejelekan orang lain.
Bisa berteman dengan semua orang, tapi jangan harap bisa disukai oleh semua orang. Yang penting berbuat baik terhadap semua orang. Nama almamatermu gak penting-penting amat, yang penting sikap dan keahlianmu. Karena itu menggambarkan kamu orang terdidik atau tidak. Boleh berprofesi sebagai apa saja, asal jangan meninggalkan hobi dan bakatmu. Berorganisasi, bermasyarakat, berkarya adalah kebutuhan hakiki yang akan terus mengasah jiwamu biar kamu gak kayak robot. Letakkan ketaatan dan rasa cinta pada Tuhan dan orang tua melebihi segalanya. Nanti juga kamu paham kenapa. Saat kamu belajar atau mulai meniti karir dan bertumbuh, kamu harus ingat bahwa orang tuamu juga makin tua, jangan lupa selalu meluangkan waktu merawat mereka selagi masih hidup. Karena teman ketawa banyak namun teman menangis itu sedikit. Melihat teman gagal memang sedih rasanya, tapi lebih sedih saat melihat temanmu sukses dan kamu masih gitu-gitu aja dan tidak ada perkembangan dalam kehidupanmu sama sekali. Tapi kabarnya ada yang lebih menyedihkan, yaitu saat kamu di puncak kesuksesan tapi kamu justru tidak melihat teman-temanmu.
Tidak semua omongan orang perlu kamu dengar. Ada kalanya kita harus bisa menutup telinga dengan santun, karena opini orang lain tentangmu tidak menentukan masa depanmu. Teman-teman semuanya lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Berkontribusilah walaupun itu kecil karena ketika kamu mati kelak orang tak akan mengingat seberapa banyak hartamu, namun orang akan kenang apa yang kamu berikan dan tanam selama kamu hidup.
Perbaiki niatmu, selamat datang di universitas kehidupan dengan fakultas alam raya. Selamat bergelut dengan dinamika kehidupan.
"Kita harus mempunyai komitmen yaitu mengoptimalkan takdir dan mengejar takdir"
Jadi pengusaha sebelum lulus kuliah
BalasHapus