Belajar Silat Abu Nawas Hingga Akhirnya Menemukan Jurus Sendiri
Oleh: Nasir Ahmad Khan Saragih
Kali ini saya akan menceritakan tentang sekilas cerita motivasi yang mungkin berguna buat kita semua. Dulu saya pernah belajar "pencak silat". Namun ketika seorang pesilat tangguh didaerah saya tersandung kasus hukum karena salah dalam mengucapkan sesuatu. Akhirnya saya berhenti untuk belajar. Guru saya mempunyai banyak koleksi buku. Tapi hanya satu buku yang iya senangi, yaitu buku tentang cerita hidup " Abu Nawas".
Saya meminjam bukunya. Tapi ketika membaca saya tidak menemukan cerita Abu Nawas bermain silat. Saya bertanya kepada Guru saya, "mengapa anda menggemari cerita Abu Nawas dan bukan Bruce Lee?" Guru saya menjawab "jurus yang digunakan Abu Nawas adalah jurus tangguh yang akan berguna bagi masa depan." Abu Nawas tidak menggunakan pencak, kuda-kuda, guntingan atau kuncian untuk membela diri tapi kecerdasan serta ketelitian yang ia punya.
Ia sangat lincah dalam berucap. Karena itu guru saya pun mengutip jurus Abu Nawas tersebut dan menamainya sebagai "jurus bersilat lidah" ala Abu Nawas. Saya pun ikut mempelajarinya. Untuk mempelajarinya saya meningkatkan pendidikan saya. Namun ternyata saya gagal dalam memaknai jurusnya Abu Nawas.
Jurus Abu Nawas memang mampu untuk membela diri dengan cara "bersilat lidah" tapi jika tidak terkendali justru akan menyisakan kebencian dihati orang lain. Akhirnya saya berfikir untuk mencari jurus silat lain hingga kemudian saya menemukan satu jurus untuk tetap bertahan di dunia persilatan, jurus itu saya namai sebagai jurus "Silat Turahmi".
Jurus Silat Turahmi ini sepertinya bagus untuk digunakan dalam kehidupan. Selain dapat membuat kita tetap bertahan di dunia persilatan juga tidak menimbulkan kebencian dihati orang lain. Silaturahmi juga dianjurkan oleh Agama. Silaturahmi dapat menciptakan keakraban dan rasa saling tolong-menolong diantara sesama. Itulah cerita saya selama belajar silat. Saya memang selalu berpindah-pindah dari satu cara ke cara yang lain untuk menemukan jati diri hidup yang sebenarnya.
Mari Bersilaturahmi.
Kali ini saya akan menceritakan tentang sekilas cerita motivasi yang mungkin berguna buat kita semua. Dulu saya pernah belajar "pencak silat". Namun ketika seorang pesilat tangguh didaerah saya tersandung kasus hukum karena salah dalam mengucapkan sesuatu. Akhirnya saya berhenti untuk belajar. Guru saya mempunyai banyak koleksi buku. Tapi hanya satu buku yang iya senangi, yaitu buku tentang cerita hidup " Abu Nawas".
Ia sangat lincah dalam berucap. Karena itu guru saya pun mengutip jurus Abu Nawas tersebut dan menamainya sebagai "jurus bersilat lidah" ala Abu Nawas. Saya pun ikut mempelajarinya. Untuk mempelajarinya saya meningkatkan pendidikan saya. Namun ternyata saya gagal dalam memaknai jurusnya Abu Nawas.
Jurus Abu Nawas memang mampu untuk membela diri dengan cara "bersilat lidah" tapi jika tidak terkendali justru akan menyisakan kebencian dihati orang lain. Akhirnya saya berfikir untuk mencari jurus silat lain hingga kemudian saya menemukan satu jurus untuk tetap bertahan di dunia persilatan, jurus itu saya namai sebagai jurus "Silat Turahmi".
Jurus Silat Turahmi ini sepertinya bagus untuk digunakan dalam kehidupan. Selain dapat membuat kita tetap bertahan di dunia persilatan juga tidak menimbulkan kebencian dihati orang lain. Silaturahmi juga dianjurkan oleh Agama. Silaturahmi dapat menciptakan keakraban dan rasa saling tolong-menolong diantara sesama. Itulah cerita saya selama belajar silat. Saya memang selalu berpindah-pindah dari satu cara ke cara yang lain untuk menemukan jati diri hidup yang sebenarnya.
Mari Bersilaturahmi.
Jangan karena Corona , kita gak silaturahmi yah
BalasHapus