Inilah Perbedaan Mental Orang Kaya dan Mental Orang Miskin
Apa yang terbersit di pikiran teman-teman saat mendengar kata kaya ? Sebagian tentu berpikir bahwa kaya itu tak jauh dari hidup memiliki banyak harta benda, banyak uang, rumah besar, mobil banyak. Benarkah demikian ? Sebenarnya bukanlah demikian. Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa "orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dibandingkan biaya hidupnya". Lalu mengapa ada orang dikatakan kaya dan miskin ? Sebenarnya menjadi kaya atau miskin erat hubungannya dengan mindset atau pemikiran yang dijalani terutama berkaitan dengan gaya hidup.
Ternyata yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri yang terbentuk melalui mindset kita dan gaya hidup kita. Gaya hidup seseorang memengaruhi kondisi finansial. Orang sering merasa gak cukup dengan penghasilan yang diterimanya karena tidak mau memilih dan memilah antara keinginan dan kebutuhan. Padahal dalam menangani penghasilan dibutuhkan kecerdasan finansial yang memiliki tujuan baik untuk masa depan.
Mindset erat kaitannya dengan cara berpikir kita secara terus menerus yang terhadap kehidupan. Setiap pikiran adalah doa dan nasib kita adalah proyeksi pikiran kita. Menjalani hidup yang ada harus terus bersikap Positive Thinking, Positive Feeling, dan Positive Motivation.
Berikut adalah 3 ciri - ciri Mental Orang kaya yaitu:
1. Bijak Memakai Uang
Orang yang bisa membedakan keinginan dan kebutuhan termasuk dalam mental orang kaya. Mereka akan menjadi pribadi yang pandai memilih mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Mereka mengeluarkan uang benar - benar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukan sekedar memenuhi gaya hidup dan nafsu mengikuti selera.
2. Tidak Mudah Tergoda
Apa yang ditangkap oleh pandangan mata dapat dikendalikan dengan baik. Sehingga ketika melihat diskon bertaburan, pakaian bermerk, sepatu keren, atau tas elegan yang dipajang dengan begitu menggoda di etalase, tetap bisa menahan diri. Mereka lebih memilih untuk menyedekahkan uangnya untuk orang yang membutuhkan. Wah, mental orang kaya sudah dimiliki.
3. Sibuk Mencari Peluang
Orang yang memiliki mental kaya, terus berpikir keras untuk mendapatkan pendapatan pasif dengan cara berinvestasi. Apa yang diinvestasikan akan menghasilkan uang tanpa harus sibuk hadir dan bekerja sesuai jam kerja. Orang bermental kaya juga tidak sibuk untuk tampil mewah dalam kehidupan sehari - hari.
Mereka sibuk membangun aset mereka sendiri. Bagi orang bermental kaya, skill dan passion menjadi aset berharga dan terus diasah dengan banyak belajar. Orang bermental kaya lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menambah pengetahuan dengan membaca buku yang berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya. Mereka menunda kesenangan untuk berinvestasi secara konsisten dan dengan sabar pastinya.
Ingat almarhum Bob Sadino? Pengusaha sukses yang tidak memiliki tanggungan hutang alias nol. Penampilannya sehari - hari hanya memakai celana pendek dan kemeja pendek. Bahkan sempat dikira orang tidak pernah ganti pakaian. Padahal memang pakaiannya dijahit dengan warna, dan model yang sama. Tapi penampilannya tidak mengubah personal brandingnya yang sudah terbangun kuat sebagai pengusaha sukses tanpa memiliki kewajiban pada bank. Bob Sadino pandai membaca peluang, berpikir out of the box. Saat orang lain masih menjual telur biasa, Bob Sadino mulai menjual telur ayam ras. Ini adalah sebagai gambarannya.
Dan berikut adalah ciri - ciri orang bermental miskin
1. Tidak Dewasa Membelanjakan Uang
Maksudnya bahwa orang dengan mental miskin masih sering mengeluarkan dan membelanjakan uangnya berdasarkan keinginan semata, bukan karena kebutuhan. Lihat barang A menarik beli, lihat barang B lucu beli, lihat barang C sedang trend beli juga. Akibatnya tentu saja besar pasak dari tiang, dan orang tersebut tidak akan pernah bisa menabung atau bahkan tidak mau bersedekah.
2. Penggunaan Uang Untuk Pencitraan
Orang dengan mental miskin ingin selalu menjadi pusat perhatian, terlihat glamour, update, dan gaya. Padahal kemampuannya belum sampai pada tahap tersebut. Sehingga menyiksa kondisi finansial dan mentalnya. Selalu mencari berbagai cara untuk dapat memenuhi hasrat mengikuti hawa nafsunya tanpa berpikir panjang.
3. Gengsi
Rasa gengsi jika tidak terlihat keren, tidak gaya, tidak terlihat gaul, atau ketinggalan zaman, akhirnya sampai rela membeli barang - barang yang tidak sesuai. Maka jika ingin keluar dari mental orang miskin, hal pertama yang dilakukan adalah membuang gengsi jauh - jauh. Karena rasa gengsi hanya akan menyengsarakan diri sendiri.
Teman - teman sekalian, kita bisa memulai membangun mental orang kaya dalam diri kita dengan melatih dan mendidik diri mulai dari hal sederhana. Misalnya setelah memenuhi hak pada Allah, biasakan untuk berbagi membahagiakan orang lain dari hal yang kita bisa.
Merubah mindset dan bermental seperti orang kaya memang tidak mudah. Butuh pembiasaan dan latihan secara konsisten agar hati menjadi terbuka. Maka untuk mempersiapkan kehidupan finansial yang lebih baik di masa depan, kita perlu mulai dari sekarang untuk meningkatkan kecerdasan dalam mengelola finansial. Banyak berlatih, membaca, dan belajar dari tokoh - tokoh yang memiliki nilai keteladanan seperti Rasulullah.
0 Response to "Inilah Perbedaan Mental Orang Kaya dan Mental Orang Miskin"
Posting Komentar