Saat Berada Di Titik Nadir Perjalanan
Secara garis besar merujuk kepada KBBI (nomina) nadir dapat saya simpulkan adalah titik terendah dari bulatan cakrawala. Kita semua percaya bahwa hidup diibaratkan sebuah roda dan lubang pengisi angin, kadang diatas dan kadang dibawah dan kadang dibawah kali. Pernahkah kalian menyadari bahwasanya manusia adalah salah satu ciptaan yang lengkap perangkatnya seperti otak untuk berfikir secara jernih dan baik, hati untuk merasakan apa yang datang dan apa yang sedang terjadi.
Berbekalkan dengan otak dan rasa manusia kerap kali merasakan juga yang namanya titik nadir, yang seharusnya memang kita bisa saja berada dititik Zenit (paling atas) apalah daya tangan tak sampai, walaupun upaya sudah dilakukan semaksimal mungkin.
Sebagai makhluk hidup, manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang bebas, bebas berekspresi dan melakukan tindakan sesuka mungkin. Nah, teman-teman pembaca, pada dasarnya tulisan ini saya berikan ketika saya merasakan dimana saya benar-benar berada di titik nadir tersebut. Namun menurut saya pribadi sifat nadir itu hanya hadir ketika fase pikiran dan hati kita sedang tidak baik. Kita lebih menilai orang lain lebih baik daripada kita.
Mungkin teman-teman pernah melihat video tentang orang naik sepeda, terus ada orang yang berjalan menginginkan sepeda. Ketika orang yang berjalan menginginkan sepeda, terus ada orang yang lumpuh menginginkan berjalan. Artinya kita adalah manusia yang bebas berekspresi tersebut lupa caranya bersyukur. Padahal jika kita mensyukuri apa yang ada itu jauh lebih baik daripada keluhan kita dalam hati.
Sifat nadir ini bisa menimbulkan masalah yang sangat besar pada umumnya, mulai terganggunya kesehatan psikologi kita dan tidak baiknya cara berfikir kita. Ketika kamu diterpa suatu cobaan misalnya, perusahaan kamu bangkrut atau kamu gagal lulus menjadi polisi, tentara atau PNS. Banyak orang yang stress karena tidak kesampaian dengan apa yang ia harapkan. Pernah mendengar kisah seorang sukses yang hampir gila dan ingin bunuh diri, atau dia yang frustrasi dengan ide gilanya ditolak dengan orang banyak karena tidak masuk akal ? Yah dia adalah Jack Ma. Hampir berpuluh kali kesana kemari mau masuk ke perguruan tinggi dan ingin menawarkan sesuatu rancangan ide gilanya namun kerap kali ditolak, bahkan dia pernah hampir gila dan stress karena sesuatu yang ia inginkan tidak terjadi. Dan lihat sekarang bagaimana dia menjadi seorang milyuner didunia.
Pernahkah dia berada di titik nadir kehidupan ? Jawabnya pernah. Kita semua pernah merasakan seperti itu, namun yang beda diantara kita adalah bagaimana cara kita menyelesaikannya sehingga bisa menjadi sesuatu yang terbaik kedepannya. Banyak diantara kita yang terjatuh tapi malas untuk berdiri, banyak diantara kita yang bisa berjalan namun hanya ingin duduk saja. Artinya kondisi perasaan hati dan pikiran yang tidak baik akan tetap berakhir buruk jika kita tidak ingin merubahnya.
Agama Islam khususnya mengajarkan kita yang tertulis dalam Al-Quran, yang artinya "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau bukan mereka sendiri yang merubahnya." Kalau hari ini kamu harus galau besar-besaran ketika kamu terjatuh pada posisi bawah, sudah bangkit lah, ada banyak peluang sukses yang akan kamu raih.
Kuncinya adalah hilangkan penyakit hati (benci, iri, dengki, dan kikir). Dan berpikir positif itu sangat penting. Kamu adalah makhluk yang sempurna, jadi berikanlah yang terbaik dan sesuatu yang berarti dari kehidupanmu. Sadari dan perbaiki dirimu. Kamu tidak gagal hanya saja belum berhasil. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, kunci dalam hidup adalah syukur atas nikmat sekecil apapun. Because you are alive, everything is possible. Bersama kita bisa, bersama kita bangkit, tetap yakin usaha sampai untuk hal hal yang baik. Buanglah sampah buruk dalam pikiranmu, karena itu akan menghambat proses kesuksesanmu.
Berbekalkan dengan otak dan rasa manusia kerap kali merasakan juga yang namanya titik nadir, yang seharusnya memang kita bisa saja berada dititik Zenit (paling atas) apalah daya tangan tak sampai, walaupun upaya sudah dilakukan semaksimal mungkin.
Sebagai makhluk hidup, manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang bebas, bebas berekspresi dan melakukan tindakan sesuka mungkin. Nah, teman-teman pembaca, pada dasarnya tulisan ini saya berikan ketika saya merasakan dimana saya benar-benar berada di titik nadir tersebut. Namun menurut saya pribadi sifat nadir itu hanya hadir ketika fase pikiran dan hati kita sedang tidak baik. Kita lebih menilai orang lain lebih baik daripada kita.
Mungkin teman-teman pernah melihat video tentang orang naik sepeda, terus ada orang yang berjalan menginginkan sepeda. Ketika orang yang berjalan menginginkan sepeda, terus ada orang yang lumpuh menginginkan berjalan. Artinya kita adalah manusia yang bebas berekspresi tersebut lupa caranya bersyukur. Padahal jika kita mensyukuri apa yang ada itu jauh lebih baik daripada keluhan kita dalam hati.
Sifat nadir ini bisa menimbulkan masalah yang sangat besar pada umumnya, mulai terganggunya kesehatan psikologi kita dan tidak baiknya cara berfikir kita. Ketika kamu diterpa suatu cobaan misalnya, perusahaan kamu bangkrut atau kamu gagal lulus menjadi polisi, tentara atau PNS. Banyak orang yang stress karena tidak kesampaian dengan apa yang ia harapkan. Pernah mendengar kisah seorang sukses yang hampir gila dan ingin bunuh diri, atau dia yang frustrasi dengan ide gilanya ditolak dengan orang banyak karena tidak masuk akal ? Yah dia adalah Jack Ma. Hampir berpuluh kali kesana kemari mau masuk ke perguruan tinggi dan ingin menawarkan sesuatu rancangan ide gilanya namun kerap kali ditolak, bahkan dia pernah hampir gila dan stress karena sesuatu yang ia inginkan tidak terjadi. Dan lihat sekarang bagaimana dia menjadi seorang milyuner didunia.
Pernahkah dia berada di titik nadir kehidupan ? Jawabnya pernah. Kita semua pernah merasakan seperti itu, namun yang beda diantara kita adalah bagaimana cara kita menyelesaikannya sehingga bisa menjadi sesuatu yang terbaik kedepannya. Banyak diantara kita yang terjatuh tapi malas untuk berdiri, banyak diantara kita yang bisa berjalan namun hanya ingin duduk saja. Artinya kondisi perasaan hati dan pikiran yang tidak baik akan tetap berakhir buruk jika kita tidak ingin merubahnya.
Agama Islam khususnya mengajarkan kita yang tertulis dalam Al-Quran, yang artinya "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau bukan mereka sendiri yang merubahnya." Kalau hari ini kamu harus galau besar-besaran ketika kamu terjatuh pada posisi bawah, sudah bangkit lah, ada banyak peluang sukses yang akan kamu raih.
Kuncinya adalah hilangkan penyakit hati (benci, iri, dengki, dan kikir). Dan berpikir positif itu sangat penting. Kamu adalah makhluk yang sempurna, jadi berikanlah yang terbaik dan sesuatu yang berarti dari kehidupanmu. Sadari dan perbaiki dirimu. Kamu tidak gagal hanya saja belum berhasil. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, kunci dalam hidup adalah syukur atas nikmat sekecil apapun. Because you are alive, everything is possible. Bersama kita bisa, bersama kita bangkit, tetap yakin usaha sampai untuk hal hal yang baik. Buanglah sampah buruk dalam pikiranmu, karena itu akan menghambat proses kesuksesanmu.
"Yang bertanggung jawab atas kesuksesanmu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain apalagi cocotan para netizen."
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
Intinya jangan insecure, karena kisah sukses kita akan berbeda dengan orang lain. Dan jangan pernah membiarkan mimpi kita dipenjara oleh omongan orang lain :)
BalasHapusSangat bermanfaat :)