Sobat Ambyar Sedang Berduka
Meninggalkan dan ditinggalkan kita akan berakhir sendirian. Ada yang dikenal dengan tulisan, ada yang dikenal dengan karya, dan ada yang dikenal dengan cerita. Semua orang memiliki cara sendiri untuk dikenang di dalam kehidupan. Beberapa waktu yang lalu kita melihat dan mendengar meninggalnya salah seorang musisi terbaik di Indonesia yaitu Glenn Fredly dan hari ini di Negara Republik Indonesia kita diberitakan kehilangan salah satu maestro terbaik master campursari yaitu Didi Kempot. Siapa yang tidak mengenal Didi kempot, seorang penyanyi campursari yang sudah terkenal dari sejak dahulu kala sampai saat ini dengan karya-karyanya.
Para kawula muda khususnya banyak yang termotivasi dan terinspirasi oleh lagu-lagunya. Pelajaran yang kita ambil adalah orang akan dikenal bukan karena namanya melainkan apa yang ia berikan dan apa yang ia perbuat selama hidup. Yang perlu kita garis bawahi adalah kita berduka ditengah pandemik karena kita dipukul jatuh di porak-porandakan rasa, semua penjuru di Negara Republik Indonesia menangis, ketika salah satu maestro terbaik maestro campursari pergi meninggalkan kita.
Ada beberapa pelajaran yang kita dapat dari sang Didi kempot yaitu memperkenalkan budaya dengan lagu. Tagar #sobat ambyar berduka memenuhi beranda Twitter kita masing-masing. Siapa sih yang tidak mengenal sang Didi Kempot. Ada salah satu statement yang paling banyak dikemukakan oleh banyak orang yang paling diingat dari pernyataan Didi Kempot yaitu adalah bagaimana Didi Kempot mengajarkan kita mau kuat atau tidak kuat, kita harus kuat walaupun kadang kita tidak kuat, kita dipaksa harus kuat.
Teman-teman sekalian ada yang perlu saya sampaikan ketika kita ingin dikenang oleh orang banyak, saya ingat pelajaran mahfudzot yang telah mengajarkan kita banyak cerita, yaitu adalah siapa yang banyak menanam dialah yang akan menuai. Artinya banyak orang tidak pernah melihat wajahnya, tidak pernah mengenal siapa dia, namun orang mengenal apa karyanya, apa yang ia berikan kepada negara ini, apa yang ia berikan kepada kita sampai saat ini.
Contohnya saja Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, beberapa ribu tahun lalu ia sudah ada di dunia ini tetapi banyak dari kita tidak pernah berjumpa dengannya. Namun kita selalu mengikuti ajarannya. Pelajaran terpentingnya yaitu bagaimana cara kita dikenal oleh orang banyak dengan karya kita sendiri, dengan kontribusi terbaik dari kita. Kita pasti menginginkan dikenal oleh orang banyak. Karena dalam ajaran agama Islam sendiri, ilmu yang dimanfaatkan adalah salah satu pedoman atau amal yang kita bawa sampai akhir kelak yang tidak akan pernah putus pahalanya.
Di tanah air tercinta ini Didi Kempot adalah bukti keambyaran. Dari lantunan lagu campursari kita banyak belajar bahwasanya segala sesuatu yang ada di dunia ini, rasa sayang cinta dan apapun itu akan menghilang namun kita akan terjebak dalam satu peristiwa yaitu kenangan yang selalu melekat di ingatan. Selagi masih hidup berikanlah hal yang terbaik bagi dirimu, bagi orang lain, dan bagi negeri ini. Karena menurut saya pribadi, ketika saya pintar saya ingin sekali merubah dunia ini namun ketika saya bijak saya ingin merubah diri saya sendiri. Untuk memberikan sesuatu yang terbaik harus dimulai dari diri sendiri. Mari kita memperbaiki diri dan jangan pernah cari kesalahan orang lain. Karena tugas kita itu berbuat baik, bukan menghitung kebaikan orang lain.
Para kawula muda khususnya banyak yang termotivasi dan terinspirasi oleh lagu-lagunya. Pelajaran yang kita ambil adalah orang akan dikenal bukan karena namanya melainkan apa yang ia berikan dan apa yang ia perbuat selama hidup. Yang perlu kita garis bawahi adalah kita berduka ditengah pandemik karena kita dipukul jatuh di porak-porandakan rasa, semua penjuru di Negara Republik Indonesia menangis, ketika salah satu maestro terbaik maestro campursari pergi meninggalkan kita.
Ada beberapa pelajaran yang kita dapat dari sang Didi kempot yaitu memperkenalkan budaya dengan lagu. Tagar #sobat ambyar berduka memenuhi beranda Twitter kita masing-masing. Siapa sih yang tidak mengenal sang Didi Kempot. Ada salah satu statement yang paling banyak dikemukakan oleh banyak orang yang paling diingat dari pernyataan Didi Kempot yaitu adalah bagaimana Didi Kempot mengajarkan kita mau kuat atau tidak kuat, kita harus kuat walaupun kadang kita tidak kuat, kita dipaksa harus kuat.
Teman-teman sekalian ada yang perlu saya sampaikan ketika kita ingin dikenang oleh orang banyak, saya ingat pelajaran mahfudzot yang telah mengajarkan kita banyak cerita, yaitu adalah siapa yang banyak menanam dialah yang akan menuai. Artinya banyak orang tidak pernah melihat wajahnya, tidak pernah mengenal siapa dia, namun orang mengenal apa karyanya, apa yang ia berikan kepada negara ini, apa yang ia berikan kepada kita sampai saat ini.
Contohnya saja Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, beberapa ribu tahun lalu ia sudah ada di dunia ini tetapi banyak dari kita tidak pernah berjumpa dengannya. Namun kita selalu mengikuti ajarannya. Pelajaran terpentingnya yaitu bagaimana cara kita dikenal oleh orang banyak dengan karya kita sendiri, dengan kontribusi terbaik dari kita. Kita pasti menginginkan dikenal oleh orang banyak. Karena dalam ajaran agama Islam sendiri, ilmu yang dimanfaatkan adalah salah satu pedoman atau amal yang kita bawa sampai akhir kelak yang tidak akan pernah putus pahalanya.
Di tanah air tercinta ini Didi Kempot adalah bukti keambyaran. Dari lantunan lagu campursari kita banyak belajar bahwasanya segala sesuatu yang ada di dunia ini, rasa sayang cinta dan apapun itu akan menghilang namun kita akan terjebak dalam satu peristiwa yaitu kenangan yang selalu melekat di ingatan. Selagi masih hidup berikanlah hal yang terbaik bagi dirimu, bagi orang lain, dan bagi negeri ini. Karena menurut saya pribadi, ketika saya pintar saya ingin sekali merubah dunia ini namun ketika saya bijak saya ingin merubah diri saya sendiri. Untuk memberikan sesuatu yang terbaik harus dimulai dari diri sendiri. Mari kita memperbaiki diri dan jangan pernah cari kesalahan orang lain. Karena tugas kita itu berbuat baik, bukan menghitung kebaikan orang lain.
"Harus berapa kali duka untuk membuat manusia sadar bahwa ditahun ini kita diajarkan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Tapi nyatanya manusia semakin tidak baik dan masih banyak orang berkeliaran waktu sore hari dengan senyum sombongnya. Apa mereka tidak tahu ?"
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
Mantap bng
BalasHapusTruslah berkarya
Smg klak jadi pnulis trkenal
suka sama quotenya.
BalasHapus