Berjuang Dalam Kerinduan Namun Kalah Dalam Penantian
Hai bagaimana kabarmu ? Akhir-akhir ini hujan lebih sering datang berkunjung menemui kita semua, sebagai bentuk rasa syukur, air hujan turun langsung memeluk bumi untuk melepaskan segala kepenatan dan kerinduannya selama ini. Sedangkan kita lagi-lagi harus menanti untuk bertemu. Jika merindukan seseorang adalah kesalahan, mungkin bertemu belum tentu menjadi pembenaran, bisa saja bersabar dalam penantian adalah sebuah jalan. Kalau ditanya, rindu itu sudah sebesar dua bola mata. Kenapa harus sebesar dua bola mata, bukankah bola mata kecil ? Iya, dia memang kecil, namun kemana pun mata memandang, dia selalu melihat cahaya kerinduan, entah itu rindu ngopi bareng, diskusi bareng, masak bareng, dan jalan bareng. Dia sudah sampai kepada ubun-ubun kepala, rasanya ingin pecah setiap kali merindukan kebersamaannya.
Saat ini kita berada pada posisi dimana, harus bisa tegar dalam rasa sabar, kuat dalam menahan segala ego yang ada, serta bertahan dalam kondisi dan berbagai macam keadaan. Perasaan kacau dan bingung dalam keseharian mungkin sudah menjadi tantangan dalam diri kita, karena mengeluh atas keadaan akan membuat keruwetan dalam kehidupan.
Dan kita berada di titik dimana kita sama-sama tau. Kamu tau jika aku menyukaimu, tapi kamu memang sedang tidak ingin peduli akan itu karena kamu tak punya waktu. Aku pun begitu, tau jika kamu tidak sedang ingin peduli, tapi aku terlanjur menyukaimu ! Jadi biarkan saja. Biarkan kamu dengan ketidak pedulianmu, dan aku dengan perasaanku. Biarkan waktu yang menentukan akhirnya, kau yang akan jatuh cinta, atau aku yang akan lupa.
Menahankan sebuah perasaan dalam kejauhan adalah hal yang paling menyebalkan, karena latihan sabarnya setiap hari, memastikan kepercayaan setiap waktu, namun yang paling tidak asyik adalah rasa cemburunya timbul di setiap saat.
Memilih bertahan didalam kerinduan, sebuah kebingungan. Karena berantam dalam hubungan dan berujung berantakan adalah sebuah makanan dalam setiap harinya, namun satu hal yang perlu digaris bawahi, bukan hubungannya diselesaikan namun masalahnya lah yang mesti diselesaikan. Karena banyak dari kita lebih cepat mengucapkan kata pisah daripada mengucapkan kata maaf, makanya tidak heran penyesalan datangnya selalu belakangan.
Teruntuk kalian yang harus sabar didalam penantian, berapa banyak masalah yang hari ini menjadi badai tersendiri dalam setiap hubungan. Tetap pertahankan, karena perpisahan bukanlah keinginan. Kubur egomu, serta tumbuh kembangkan rasa sabarmu.
Jauh sebelum melangkah, mungkin untuk mengisi beberapa kerinduan yang ada, membuka segala chat yang telah lalu, melihat foto yang tersimpan didalam galeri serta berimajinasi sambil senyum sendiri itu jauh lebih baik. Daripada memaksakan diri dalam setiap keadaan. Dia tak mati-mati mesti pun engkau patahkan, dia akan tetap tumbuh dan berkembang setelah engkau ucapkan kata perpisahan.
Saat ini kita berada pada posisi dimana, harus bisa tegar dalam rasa sabar, kuat dalam menahan segala ego yang ada, serta bertahan dalam kondisi dan berbagai macam keadaan. Perasaan kacau dan bingung dalam keseharian mungkin sudah menjadi tantangan dalam diri kita, karena mengeluh atas keadaan akan membuat keruwetan dalam kehidupan.
Dan kita berada di titik dimana kita sama-sama tau. Kamu tau jika aku menyukaimu, tapi kamu memang sedang tidak ingin peduli akan itu karena kamu tak punya waktu. Aku pun begitu, tau jika kamu tidak sedang ingin peduli, tapi aku terlanjur menyukaimu ! Jadi biarkan saja. Biarkan kamu dengan ketidak pedulianmu, dan aku dengan perasaanku. Biarkan waktu yang menentukan akhirnya, kau yang akan jatuh cinta, atau aku yang akan lupa.
Menahankan sebuah perasaan dalam kejauhan adalah hal yang paling menyebalkan, karena latihan sabarnya setiap hari, memastikan kepercayaan setiap waktu, namun yang paling tidak asyik adalah rasa cemburunya timbul di setiap saat.
Memilih bertahan didalam kerinduan, sebuah kebingungan. Karena berantam dalam hubungan dan berujung berantakan adalah sebuah makanan dalam setiap harinya, namun satu hal yang perlu digaris bawahi, bukan hubungannya diselesaikan namun masalahnya lah yang mesti diselesaikan. Karena banyak dari kita lebih cepat mengucapkan kata pisah daripada mengucapkan kata maaf, makanya tidak heran penyesalan datangnya selalu belakangan.
Teruntuk kalian yang harus sabar didalam penantian, berapa banyak masalah yang hari ini menjadi badai tersendiri dalam setiap hubungan. Tetap pertahankan, karena perpisahan bukanlah keinginan. Kubur egomu, serta tumbuh kembangkan rasa sabarmu.
Jauh sebelum melangkah, mungkin untuk mengisi beberapa kerinduan yang ada, membuka segala chat yang telah lalu, melihat foto yang tersimpan didalam galeri serta berimajinasi sambil senyum sendiri itu jauh lebih baik. Daripada memaksakan diri dalam setiap keadaan. Dia tak mati-mati mesti pun engkau patahkan, dia akan tetap tumbuh dan berkembang setelah engkau ucapkan kata perpisahan.
"Sabar seutas cemas pada rindu yang tak terbalas, karena ia hanya menghargai rasa, bukan membalas rasa."
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
0 Response to "Berjuang Dalam Kerinduan Namun Kalah Dalam Penantian"
Posting Komentar