Keinginan Rencana untuk Sayang (KRS)
Banyak diantara kita lupa pada dasarnya, lupa akan sebenarnya kita hanya korban dalam peristiwa jatuh didalam rasa. Lupa pada diri sendiri adalah penyakit. Pada dasarnya kita perlu membuka mata untuk melihat kebenaran kepada mereka yang cuman penasaran, mungkin kita juga perlu telinga yang harus sering mendengar sesering apa ia mengucapkan kata kepastian dan yang paling terpenting adalah kita membutuhkan mulut untuk sering berdoa bahwasanya tidak akan ada lagi luka lara didoakan harap yang sudah tertancap.
Menjadi lamunan dalam perasaan bukan lagi menjadi suatu yang awam, ia sudah menjadi rutinitas hati, layaknya senja datang ia hanya menawarkan merah walaupun kadang jingga. Ia hanya menawarkan kehangatan semata lalu ia pergi tanpa arah. Ketika kamu sudah nyaman kepada sesuatu, ia pergi dan ia datang hanya untuk singgah bukan untuk menetap. Siapa yang jadi korban diantaranya ? Atau kita yang terlalu percaya oleh rasa yang akan bahagia ?
Memang benar pada dasarnya semua akan pindah, baik itu sekolah, rumah, tempat kerja, teman, dan rasa pasti akan pindah. Ada yang pindah untuk memperbaiki diri dan ada yang pergi untuk tidak kembali.
Pernahkah kalian merasakan, pada saat dimana posisi kalian diberikan perhatian layaknya seorang ajudan, diingatkan dari kata udah makan berujung kata nyaman. Dan pada akhirnya kalian ditinggalkan dan kalian terjebak didalam kata kecarian yang berujung kesedihan. Ada yang pernah mengalaminya ? Mari sini kita reunian.
Tiba pada saatnya kita akan mengunci rapat-rapat dan mengubur dalam-dalam tentang hati yang pernah terlanjur percaya oleh kata dari sang raja olah. Sebenarnya apakah mereka lulusan S3 komunikasi sih, kenapa retorikanya sangat bagus dalam meyakinkan hati. Hingga tiba saatnya ketika nyaman sudah muncul, kamu disia-siakan.
Ingat tidak kalian, ketika masih kecil kalian menangis disebabkan oleh tidak dibelikan mainan atau tidak dikasih jajan. Memang pernah kalian menangis disebabkan perasaan ? Ada hati yang terluka lagi-lagi oleh sakit hati yang sudah mulai terpatri. Atau mungkin kalian hanya persinggahan ketika penyakit bosan datang ?
Pada dasarnya kalian ingin menghindarinya, namun hati yang sudah diyakinkan bahwasanya ialah sebaik-baiknya pilihan. Namun yang terucap adalah kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah seperti kata mas Fiersa. Dariku buat kalian, manusia sifatnya memiliki banyak keinginan. Contohnya keinginan rasa sayang, yang perlu kamu garis bawahi adalah menginginkan bukan menetapkan. Tak ada habisnya bila cerita tentang rasa. Karena banyak yang terlanjur luka malah disia-siakan begitu saja.
Ada yang pisah karena cuma singgah, ada yang tulus malah dianggap modus, dan ada yang berpura-pura malah dianggap itu cinta. Memang benar ketika jatuh cinta, manusia akan lupa, lupa bahwasanya pernah terluka, terlupa dan terlantarkan oleh cinta.
Menjadi lamunan dalam perasaan bukan lagi menjadi suatu yang awam, ia sudah menjadi rutinitas hati, layaknya senja datang ia hanya menawarkan merah walaupun kadang jingga. Ia hanya menawarkan kehangatan semata lalu ia pergi tanpa arah. Ketika kamu sudah nyaman kepada sesuatu, ia pergi dan ia datang hanya untuk singgah bukan untuk menetap. Siapa yang jadi korban diantaranya ? Atau kita yang terlalu percaya oleh rasa yang akan bahagia ?
Memang benar pada dasarnya semua akan pindah, baik itu sekolah, rumah, tempat kerja, teman, dan rasa pasti akan pindah. Ada yang pindah untuk memperbaiki diri dan ada yang pergi untuk tidak kembali.
Pernahkah kalian merasakan, pada saat dimana posisi kalian diberikan perhatian layaknya seorang ajudan, diingatkan dari kata udah makan berujung kata nyaman. Dan pada akhirnya kalian ditinggalkan dan kalian terjebak didalam kata kecarian yang berujung kesedihan. Ada yang pernah mengalaminya ? Mari sini kita reunian.
Tiba pada saatnya kita akan mengunci rapat-rapat dan mengubur dalam-dalam tentang hati yang pernah terlanjur percaya oleh kata dari sang raja olah. Sebenarnya apakah mereka lulusan S3 komunikasi sih, kenapa retorikanya sangat bagus dalam meyakinkan hati. Hingga tiba saatnya ketika nyaman sudah muncul, kamu disia-siakan.
Ingat tidak kalian, ketika masih kecil kalian menangis disebabkan oleh tidak dibelikan mainan atau tidak dikasih jajan. Memang pernah kalian menangis disebabkan perasaan ? Ada hati yang terluka lagi-lagi oleh sakit hati yang sudah mulai terpatri. Atau mungkin kalian hanya persinggahan ketika penyakit bosan datang ?
Pada dasarnya kalian ingin menghindarinya, namun hati yang sudah diyakinkan bahwasanya ialah sebaik-baiknya pilihan. Namun yang terucap adalah kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah seperti kata mas Fiersa. Dariku buat kalian, manusia sifatnya memiliki banyak keinginan. Contohnya keinginan rasa sayang, yang perlu kamu garis bawahi adalah menginginkan bukan menetapkan. Tak ada habisnya bila cerita tentang rasa. Karena banyak yang terlanjur luka malah disia-siakan begitu saja.
Ada yang pisah karena cuma singgah, ada yang tulus malah dianggap modus, dan ada yang berpura-pura malah dianggap itu cinta. Memang benar ketika jatuh cinta, manusia akan lupa, lupa bahwasanya pernah terluka, terlupa dan terlantarkan oleh cinta.
"Saling khawatir tapi tidak ada jaminan akan berada dalam satu takdir, saling peduli meski kata pergi itu pasti."
-Kata ibu
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
Hhuuffttt... Masih rencana untuk sayang. Itupun hanya sekedar keinginan. Haalaaahh...
BalasHapusSedikit saran, jika anda merasakan "sesuatu" sm seseorang, simpan saja dulu, dan ungkapkanlah ketika anda sudah sanggup menjalin hubungan yg halal dg si dia...
BalasHapus