Bagaimana Cinta Bekerja dan Bagaimana Luka Karena Cinta
Terkadang kamu menunggu dengan sabar, namun yang kamu tunggu tak pernah kunjung sadar. Kata orang mencegah memang lebih baik daripada mengobati, tapi yang jauh lebih baik lagi adalah MENYADARI. Menyadari akan bagaimana rasa itu berpura-pura menjelma menjadi sebuah kepastian yang akan hancur dan hilang meninggalkan. Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, dan pernah juga terluka karena cinta.
Pernah tidak merasakan disaat kamu didekati oleh seseorang, memberikan perhatian tanpa putus hingga kamu anggap serius padahal ia modus ? Ketika kamu sudah merasa nyaman, karena perasaan kamu sedang bekerja untuk cinta dan mungkin tidak akan pernah kecewa ?
Cinta begitu cepat dalam bekerja, memulai tanpa disuruh dan tumbuh tanpa disadari. Hingga akhirnya kamu berada di suatu titik yang kamu inginkan adalah kepastian. Benar, rasa itu sudah mulai berubah, sementara harapmu sudah tumbuh dan berlipat ganda. Merelakan memang tidak susah, rasa teramat ingin memiliki kisah. Kisah kenangan yang penuh dengan petualangan dan menjadi perpisahan yang tidak bisa dipaksakan.
Ada yang pernah mengalaminya ? Sini kita cerita bareng. Ada hal yang sampai saat ini belum dapat saya percaya adalah ketika cinta mulai bekerja maka mulai pulalah luka, kecewa itu bekerja. Yah kalau tidak dibohongi pasti akan ditinggali ?
Memang benar manisnya janji tak seharusnya ditelan mentah-mentah, karena dengannya bahagia tercipta dan dengannya pula kita teramat luka, patah dan tak berdaya. Hingga kata tegur sapa hangat pun tak pernah terucapkan. Biasanya kita selalu lakukan menunggu dengan sabar, walaupun hanya sekedar kabar, pernah ?
Ada bagian yang pernah utuh hingga kini hilang kembali tanpa jejak, menyelinap didalam ingatan dan ia bernama kenangan. Yang dikenang adalah hal yang baik untuk dijadikan sebuah pelajaran dimasa depan. Sudah berapa luka tercipta, sudah berapa juga bahagia sia-sia. Untukmu yang dirindukan, dekat dalam tatapan namun jauh dalam perasaan. Ingat, bila waktunya tiba cinta itu tumbuh, tak akan ada lagi rasa yang berujung rapuh.
Pernah tidak merasakan disaat kamu didekati oleh seseorang, memberikan perhatian tanpa putus hingga kamu anggap serius padahal ia modus ? Ketika kamu sudah merasa nyaman, karena perasaan kamu sedang bekerja untuk cinta dan mungkin tidak akan pernah kecewa ?
Cinta begitu cepat dalam bekerja, memulai tanpa disuruh dan tumbuh tanpa disadari. Hingga akhirnya kamu berada di suatu titik yang kamu inginkan adalah kepastian. Benar, rasa itu sudah mulai berubah, sementara harapmu sudah tumbuh dan berlipat ganda. Merelakan memang tidak susah, rasa teramat ingin memiliki kisah. Kisah kenangan yang penuh dengan petualangan dan menjadi perpisahan yang tidak bisa dipaksakan.
Ada yang pernah mengalaminya ? Sini kita cerita bareng. Ada hal yang sampai saat ini belum dapat saya percaya adalah ketika cinta mulai bekerja maka mulai pulalah luka, kecewa itu bekerja. Yah kalau tidak dibohongi pasti akan ditinggali ?
Memang benar manisnya janji tak seharusnya ditelan mentah-mentah, karena dengannya bahagia tercipta dan dengannya pula kita teramat luka, patah dan tak berdaya. Hingga kata tegur sapa hangat pun tak pernah terucapkan. Biasanya kita selalu lakukan menunggu dengan sabar, walaupun hanya sekedar kabar, pernah ?
Ada bagian yang pernah utuh hingga kini hilang kembali tanpa jejak, menyelinap didalam ingatan dan ia bernama kenangan. Yang dikenang adalah hal yang baik untuk dijadikan sebuah pelajaran dimasa depan. Sudah berapa luka tercipta, sudah berapa juga bahagia sia-sia. Untukmu yang dirindukan, dekat dalam tatapan namun jauh dalam perasaan. Ingat, bila waktunya tiba cinta itu tumbuh, tak akan ada lagi rasa yang berujung rapuh.
"Keasikan mengenang masa lalu, sampai lupa kalau kita punya masa depan. Iya, kita. Kita yang pernah ada hanya untuk singgah."
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
Rangkaian kata yang didasari oleh luka masa lalu. Harapku luka ini segera berlalu untuk dirimu serta diriku.
BalasHapusmantap
BalasHapusBisa jadi yang kita cintai bukan sidia, namun ekspektasi pikiran diri sendiri, makanya ketika ekspektasi tak sesuai dg realitas yg dihadapi muncullah yang namanya terluka.
BalasHapusKarena sejatinya cinta adalah sumber kebahagiaan.
Bagus
BalasHapus