-->

Distorsi Hati

Terkadang menjadi apatis tiba-tiba adalah cara yang aman untuk tidak sakit hati dan tidak mencoba adalah rasa yang paling aman untuk tidak merasakan pedih. Memang benar hati tak pernah menyimpang, namun lagi lagi yang menyimpang hanyalah logika.

Tulisan ini kupersembahkan untuk kalian, yang diadu domba oleh rasa, dibelai oleh rindu, dan terperangkap dalam rasa bersalah. Semoga distorsi hati akan menjadi kekuatan dikemudian hari. Ada beberapa hal yang terkadang membingungkan, hal aneh berbau dengan rasa adalah hal yang terkadang tidak pernah terduga. Semuanya mungkin terjadi secara kebetulan. Kecuali satu hal, yaitu cinta dalam diri manusia.

Cinta bukanlah perkara yang hadir secara kebetulan. Tidak pula tumbuh saat pandangan pertama seperti ocehan para pujangga. Juga tidak ada kaitan dengan rindu dan seksualitas wanita. Cinta adalah fenomena langka kehidupan. Dalam sejarah panjangnya, manusia lebih mengenal istilah jatuh cinta daripada hakikat cinta itu sendiri. Sehingga jatuh cinta menjadi persoalan utama yang menyita pikiran manusia. Setiap orang yang telah atau akan lahir menunggu dengan sabar agar bisa jatuh cinta, menemukan perempuan pemikat hati yang bisa membuat darah bergelora kencang dan membawa terbang ke awang-awang.

Lagi-lagi kehidupan selalu menunjukkan segala kehebatannya, menjadi guru terbaik, menjadi teman yang selalu ada, serta menjadi penyemangat dalam suka duka. Mengenai hati tak pernah ada habisnya. Lagi lagi kita dipaksa untuk lupa, namun otak manusia mengingat jauh lebih mudah daripada melupakan hal yang tidak seharusnya dilupakan. Dari distorsi ini, ku tanggalkan baju egois dalam diri, demi hidup yang akan lebih baik lagi. Bahagia tanpa jeda, serta rasa yang bukan fatamorgana.

"Yang terpenting hati dan pikiran merasa baik, sebab ketegaran untuk menghadapi kesulitan hidup muncul dari sana."

Author: Nasir Ahmad Khan Saragih

5 Responses to "Distorsi Hati"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel