Haus Akan Pengetahuan, Takut Akan Kebodohan
Semangat seseorang dalam menuntut ilmu tentu didasari seberapa besar dia memahami apa itu ilmu, apa keutamaan ilmu? Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa dengan ilmu, manusia jadi tahu mana jalan yang mendaki, dan bagaimana cara mendakinya, tahu bagaimana melewati halangan dan rintangan yang melintang di jalan tersebut. Pendakian yang akan dilakukan tentu semata-mata agar bisa semakin dekat dengan Allah SWT.
Yang ingin disampaikan oleh Imam Syafi’i adalah pemuda harus memiliki ilmu yang membuat dirinya semakin bertaqwa. Bukan ilmu para kaum liberal, yang akan membuat semakin bingung apa itu sebuah kebenaran. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, akan semakin kabur pandangan ia tentang kebenaran. Pemuda sering kali disebut sebagai agent of change suatu bangsa. Agen perubahan yang kita inginkan tentu bukan hanya bermodalkan semangat dan otot.
Para pendiri Bangsa ini pun adalah pegiat ilmu semenjak muda. Soekarno dan Natsir misalnya, di masa mudanya mereka telah berdiskusi melalui tulisan-tulisannya di media massa. Bung Hatta yang seorang maniak buku, Surat bung Karno ketika meminta A. Hassan untuk mengirimkan buku ke tempat pengasingan beliau. Bukti yang paling nyata adalah semua pejuang kemerdekaan adalah seorang penulis di media massa. Menulis adalah kegiatan yang tidak akan pernah terpisahkan dengan membaca.
“Demi Allah hakikat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan taqwa, jika kedua hal itu tiada padanya maka tak bisa disebut pemuda”. (Imam Syafi’i)
Penulis cuma mau bilang, konsep cahaya ilmu dan hidayah cinta telah membimbing penulis menuangkan kegelisahan jiwa dan keprihatinan anak bangsa, menyaksikan kondisi Indonesia yang kian merana, dan kian menderita, yang tersaji dalam sebuah buku laksana "cawan cinta" yang berbulat corak ragam"spektrum cahaya". Dan satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah, sebagai seorang penerus, mari kita sama sama teruslah belajar dan merasakan pentingnya ilmu itu dikehidupan kita. Stop rebahan, mulailah melakukan perubahan.
"Yang kutakutkan dari kehidupan adalah, aku hidup dalam waktu yang selalu disia-siakan"
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
0 Response to "Haus Akan Pengetahuan, Takut Akan Kebodohan"
Posting Komentar