Pesan Damai Dari Kita Yang Pernah Ada
Setelah kita berdamai dengan masa lalu masing-masing, mari berdamai dengan masa lalu satu sama lain. Masa lalu itu telah berlalu, wujudnya tidak ada, maka tidak elok nian cemburu pada sesuatu yang sudah tidak ada. Mungkin dahulu kita pernah saling mengingatkan satu sama lain, sebelum tiba melupakan menjadikan sebuah pilihan.
Dahulu mengisi waktu satu sama lain adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, sebelum akhirnya tiba kewajiban itu harus kita berhentikan. Lagi-lagi semua ditentukan oleh keadaan, bagaimanapun seseorang menghendaki yang lain. Yang digurun pasir takkan menggunakan bahtera, yang di samudera takkan menggunakan onta. Takaran dalam segala hal sudah memang ada sejak dahulu, mungkin kamu hadir hanya jadi episode dalam diri, agar hidup mungkin lebih hidup dan mengajarkan banyak pelajaran. Bukankah kata orang, memulai lah agar kamu mengetahui, namun ingat ketika kamu memulai, resiko luka ataupun sakit hati sudah menjadi kepastian, namun bahagia masih sebatas angan.
Kalian tau tidak, jangan mengejar seseorang yang ingin lari. Jangan mencari dia yang pandai bersembunyi. Perasaan itu tentang dua orang yang saling. Bukan hanya kamu sedang dia lebih sering berpaling. Namun apapun yang pernah terjadi, ia tetap lah menjadi guru yang baik.
Sebelum menjadikanmu prioritas, mungkin kita sering berperang keras, bahwa pilihan kita tak akan mungkin melepas, nyatanya anganmu tak sesuai dengan cerita kehidupanmu. Mungkin ragamu kuat, namun hatimu sedang rapuh, apalagi emosi mu tidak terkontrol. Terkadang bukan kepada orangnya, melainkan kepada sifatnya, entah kenapa pernah ada manusia yang singgah hanya buat kisah yang antah-berantah. Satu hal yang perlu kita ingat, semangatmu tak boleh patah, bukankah yang terbaik tak akan pernah berpura-pura .
Mungkin yang ganjil itu adalah penyesalan, namun yang genap harus tekad dalam mewujudkan segala keinginan. Ingat tidak perlu berlebihan, sebutuhnya saja bukan seinginnya.
Teruntuk siapa pun yang pernah hadir dimasa lalu kita semua, terimakasih adalah kata yang pertama kali harus kita ucapkan. Sebab tanpamu, tak akan pernah kutemukan luka setelah bahagia. Percayalah, memilihmu juga berarti meninggalkan banyak hal. Menjalin hubungan denganmu juga membunuh banyak hubungan.
Semoga setelah perjalanan panjang yang kita tempuh, melewati berbagai kenyataan yang semakin membuat rapuh, kita menjadi lebih tegar, menyiasati kuat diantara ribuan badai yang melekat.
"November ini bulan lahirku. Tolong bersahabat ya. Kalau mau jadi bulan yang ngeselin, ke yang lain dulu aja."
Author: Nasir Ahmad Khan Saragih
Aeh kok sedih ya bg isi nya.?
BalasHapusTapi yo wes lah. Sedih diawal akhirnya kan Insya Allah bahagia
Betul sekali kita harus berdamai dengan masa lalu dan jadikan masa lalu sebagai pembelajaran untuk masa yang akan datang.
BalasHapusAku terpana, terpaku, dan terdiam, ketika ku baca kata demi kata, yang mengolah isi hati dan otak, mengingat kesalahan yang dulu pernah terbuat,
BalasHapus