-->

Tugas Air Mata

Kadang kita bingung kan ? Tentang kenapa kita sering menangis. Mempertanyakan apa benar seorang yang cengeng. Namun, kita ternyata seringkali lupa, bahwa setiap kali kita menangis hati kita semakin membaik, beban kita semakin berkurang. Indahnya air mata meski ia terkadang memalukan untuk ditampakkan. Ternyata dengannya beban semakin mudah untuk dijalani semudah itu bagi beberapa orang, dan sulit bagi yang lainnya ? Apa air mata itu hanya keluar saat sedang mengingat sesuatu, yang sengaja membuat kita makin berkabung ? Tentu tidak kan, terkadang bahagia sekalipun kita menetes kan air mata. Penulis mengingat pernyataan orang-orang terdahulu "Sebelum engkau menyakiti orang lain, sakiti dahulu dirimu, apa yang kau rasakan, seperti itulah pula yang akan mereka rasakan. Dan jika ingin menghina oramg lain, bercerminlah dahulu, jangan sampai engkau mengatakan sesuatu kepada mereka, tapi justru menodai dirimu sendiri".

Kembali lagi bahwa, tidak ada manusia yang sempurna, hanya Tuhan yang Maha Hebat menyembunyikan kekurangan seseorang, maka tidaklah bijaksana, jika saya memiliki pengetahuan yang banyak tentang kekurangan orang lain, cerdas menilai, lantang menghujat dan menyimpulkan keadaan mereka, tapi lupa mengoreksi diri sendiri. Namanya lupa memang manusiawi, maka saling mengingatkan itu mulia sekali. Menegur untuk memperbaiki itu mulia, tapi mengklaim dengan ambisi menyakiti, tanpa bercermin itu egois.

Jadi ingat, beberapa penyesalan yang pernah mungkin semua kita lakukan, mungkin selama ini mulut kita tak pernah bosan menyakiti perasaan orang daripada memberi masukan lebih dari sekedar bacotan, atau mungkin tangan kita juga selama ini sibuk memukul tanpa memikirkan bagaimana cara merangkul, atau mungkin hati kita lebih sering berburuk sangka, daripada mengiyakan mulut saat berdoa. Mungkin kamu mengetahui, mereka yang sering menangis bukan berarti mereka lemah. Bukan pula mereka yang jarang kelihatan menangis, dialah yang paling tegar dan kuat. Kita tidak pernah mengetahuinya, bisa jadi dia lah hatinya yang paling teriris dan suaranya yang kuat dalam menangis di kesendiriannya.

Bukan hatimu yang lemah ketika batinmu menangis, bukan pula ragamu yang rapuh saat hatimu selalu layu. Engkau boleh menangis, bukan menandakan kamu redup, melainkan menandakan kamu hidup dan tetap ada. Menangis terkadang bukan jalan untuk menyelesaikan masalah, namun terkadang menangis pulalah menenangkan segala suasana.

Tetap tersenyum dalam keadaan apapun, karena luka adalah bahagia yang tertunda, ini menandakan kamu berproses dan menandakan kamu sabar dalam penantian.


"Ada hati miris dibalik orang orang humoris, ada hati yang becanda didalam canda tawa dan ada yang hilang tanpa aba-aba, namun ingat, ada yang bahagia tanpa menyesali semua luka"


Author: Nasir Ahmad Khan Saragih

4 Responses to "Tugas Air Mata"

  1. Kesadaran, sadar dan sadar diri
    Kunci awal mengetahui perilaku kita

    BalasHapus
  2. Jalani aja semua pasti ada hikmahnya

    BalasHapus
  3. Ketika kehumorisanku selalu mereka anggap bahwa aku baik-baik saja,dibalik itu semua ada air mata yang harus ku tunda penetesannya
    Salam literasi dr m.siregar ditunggu next karya nya

    BalasHapus
  4. Attitude yang baik. Selalu tersenyum humoris dan selalu menyembunyikan kegundahan dan kepiluan. Teuslah produktif adinda. Wait next writing.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel