Jual Beli Serangan Dalam Berteman
Sebelum membaca tulisan yang kiranya dapat membuat teman-teman bertanya sekaligus merasa agak nya.
Akhir belakangan ini, pertemanan sudah menjadi ajang kompetisi sepertinya, selain saling sikut menyikut dalam berteman, jual beli serangan seperti nya menjadi jalan untuk menjatuhkan. Dulu, kata beberapa orang, berteman itu lebih dari saudara ,namun makin kemari agaknya berteman melihat kepentingan nya saja.
Apa mungkin esensi berteman didalam pemahaman kawan-kawan pembaca adalah, membangun sekte baru dengan tidak mengikut campur kan golongan lain ?
Atau mungkin pertemanan di pemahaman pembaca hanya sebagai cara untuk bersaing dalam segala hal ?
Kalau lah itu yang menjadi tolak ukur, mungkin esok kita akan membuat yang namanya syarat untuk berteman .
Syarat untuk mendapatkan seorang teman adalah dengan menjadi teman. Begitu yang pernah saya baca dan dengar. Ya, cukup sederhana. Tapi hal itu pula yang banyak orang tak fahami.
Dalam kehidupan berkawan dan berorganisasi atau bahkan bernegara, yang membuat kita acap kali berselisih ialah syak wasangka. Keangkuhan dan ingin menang sendiri juga faktornya. Lebih jauh, hilangnya rasa saling percaya, selalu pamrih dan materialistis. Jarang sekali kita terpaut hati.
Semakin ke sini, agaknya pergaulan sosial kita ini sudah mirip dagang saja. Semua-semua transaksional. Dalam setiap sikap, selalu berhitung, untung-rugi. Semua-semua mengedepankan asas manfaat dan kepentingan.
Dewasa ini, berteman pun terlalu banyak syaratnya. Padahal, "syarat menjadi kawan itu adalah dengan menjadi seorang kawan". Tak rumit mestinya. Tuhan menciptakan akal budi, rasa dan karsa serta empati pada diri manusia. Dengan itu, tentulah tau membalas kebaikan dengan kebaikan. Bisa memaafkan kesalahan, berlaku adil, tidak culas, punya rasa malu dan seterusnya.
Seperti nya, kita sedang tidak memikirkan hal yang membuat kita malu kawan !!
Jangan pertontonkan hal yang lucu di depan orang banyak, cukup memilih jalan antara hitam dan putih ,jangan menjadi abu-abu , bukan kah itu katamu juga
Realitanya, pertemanan jaman sekarang hanya asas kepentingan. Bagaikan sebuah bisnis, ketika memberikan keuntungan maka layak untuk dipertahankan sedang bila sudah tak memberikan keuntungan maka ucapan selamat tinggal yang layak untuk disampaikan.
BalasHapus